12/13/2010

Decission Support System (DSS)


19.12 |



Definisi Decision Support System   
Dalam pendefinisian decision support system atau sistem pendukung keputusan terdapat beberapa pendapat.
Namun sebelumnya terdapat dua orang yaitu Simon dan Mintzberg yang mengartikan artian pembuatan keputusan. Yaitu:
a.         Keputusan menurut Simon
Dalam bukunya terbitan Tahun 1977, simon menguraikan istilah keputusan menjadi Keputusan terprogram dan Keputusan tak terprogram
§  Keputusan terprogram
Yaitu bersifat berulang-ulang dan rutin. pada suatu tingkat tertentu dan prosedur telah di tetapkan untuk menanganinya sehingga ia dianggap suatu denovo (yang baru) setiap kali terjadi.
§  Keputusan tak terprogram
Yaitu bersifat baru, tidak terstruktur, dan biasanya tidak urut.
 Ia juga menjelaskan bahwa dua jenis keputusan tersebut hanyalah kesatuan ujung yang terangkai secara hitam putih, sifatnya begitu kelabu atau tak jelas, namun demikian konsep keputusan terprogram dan tak terprogram sangatlah penting, karna masingmasing memerlukan teknik yang berbeda.
Kontribusi Simon yang lain adalah penjelasan mengenai empat fase yang harus di jalani          oleh Manajer dalam menyelesaikan masalah, fase tersebut adalah :
  • Aktivitas intelegensi, yaitu mencari kondisi dalam lingkungan yang memerlukan pemecahan
  • Aktivitas disain, yaitu menemukan, mengembangkan, dan menganalisis kemungkinan tindakan yang akan dilakukan.
  • Aktivitas pemilihan, yaitu menentukan cara tindakan cara tertentu dari beberapa cara yang sudah ada.
  • Aktivitas peninjauan kembali, yaitu memberikan penilaian terhadap pilihan yang telah dilakukan.
b.      Keputusan menurut Mintzberg
Mintzberg terkenal dengan teorinya mengenai peranan manajerial, teori ini mengemukakan sepuluh peranan manajerial yang terbagi dalam tiga kategori, yaitu
  • interpersonal, informasional, decisional.
Peranan informasonal mengemukakan bahwa manajer mengumpulkan dan menyebarkan informasi, dan peranan decisional mengemukakan bahwa manajer menggunakan informasi dalam pembuatan berbagai jenis keputusan.
Ada empat peranan decisional menurut mintzberg :
  • Pengusaha, ketika manajer berperan sebagai pengusaha (entrepreneur) maka peningkatan hal ini yang bersifat permanent diabadikan sebagai organisasi.
  • Orang yang menangani gangguan, ketika menajer berperan sebagai orang yang menangani gangguan (disturbace handler), maka ia akan memecahkan masalah yang belum di antisipasi. Ia membuat keputusan untuk merespon gangguan yang timbul seperti perubahan ekonomi, ancaman dari pesaing, dan adanya peraturan pajak baru.
  • Pengalokasi sumber, dengan peranan sebagai pengalokasi sumber (resorce
alocator), manajer diharapkan mampu menentukan pembagian sumber organisasi kepada berbagai unit yang ada misalnya pembuatan keputusan untuk menetapkan anggaran operasi tahunan.
  • Negosiator, dalm peran sebagai negosiator (negotiator), manajer mengatasi
perselisihan yang muncul dalam perusahaan dan perselisihan yang terjadi antara perusahaan dan lingkungannya. Contohnya melakukan negosiasi kontrak baru dengan serikat pekerja.

Pendapat lain tentang DSS adalah :
1.      sistem tambahan
2.      mampu untuk mendukung analisis data secara ad hoc dan pemodelan keputusan.
3.      berorientasi pada perencanaan masa depan, dan
4.      digunakan pada interval yang tak teratur atau tak terencanakan.
Ada juga definisi yang menyatakan bahwa DSS adalah sistem berbasis komputer yang terdiri 3 komponen interaktif:
1.       sistem bahasa – mekanisme yang menyediakan komunikasi diantara user dan pelbagai komponen dalam DSS.
2.      knowledge system – penyimpanan knowledge domain permasalahan yang ditanamkan dalam DSS, baik sebagai data ataupun prosedur, dan
3.       sistem pemrosesan permasalahan – link diantara dua komponen, mengandung satu atau lebih kemampuan memanipulasi masalah yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan.
Sedangkan menurut beberapa ahli berpendapat bahawa DSS adalah :
1.      Finlay (1994) and others define a DSS rather broadly as "a computer-based system that aids the process of decision making.”
2.      Turban (1995) defines it more specifically as "an interactive, flexible, and adaptable computer-based information system, especially developed for supporting the solution of a non-structured management problem for improved decision making. It utilizes data, provides an easy-to-use interface,and allows for the decision maker's own insights."
3.      For Keen and Scott Morton (1978),a DSS couples the intellectual resources of individuals with the capabilities of the computer to improve the quality of decisions ("DSS are computer-based support for management decision makers who are dealing with semi-structured problems").
4.    For Sprague and Carlson (1982), DSS are "interactive computer-based systems that help decision makers utilize data and models to solve unstructured problems."
Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup baik, sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama (Sprague et.al., 1993):
1)    Sistem yang berbasis komputer;
2)    Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan;
3)    Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil” dilakukan dengan kalkulasi manual;
4)    Melalui cara simulasi yang interaktif;
5)    Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.
Karakteristik 4 dan 5 merupakan fasilitas baru yang ditawarkan oleh DSS belakangan ini sesuai dengan perkembangan terakhir kemajuan perangkat komputer.
Definisi terakhir adalah, istilah DSS mengacu pada “situasi dimana sistem ‘final’ dapat dikembangkan hanya melalui adaptive process pembelajaran dan evolusi”. DSS didefinisikan sebagai hasil dari pengembangan proses dimana user DSS, DSS builder, dan DSS itu sendiri, semuanya bisa saling mempengaruhi, yang tercermin pada evolusi sistem itu dan pola-pola yang digunakan. 


You Might Also Like :


0 comments:

Posting Komentar