Definisi
Decision Support System
Dalam pendefinisian decision support
system atau sistem pendukung keputusan terdapat beberapa pendapat.
Namun sebelumnya terdapat dua orang
yaitu Simon dan Mintzberg yang mengartikan artian pembuatan keputusan. Yaitu:
a.
Keputusan menurut Simon
Dalam bukunya terbitan Tahun 1977, simon
menguraikan istilah keputusan menjadi Keputusan terprogram dan Keputusan tak
terprogram
§
Keputusan terprogram
Yaitu
bersifat berulang-ulang dan rutin. pada suatu tingkat tertentu dan prosedur
telah di tetapkan untuk menanganinya sehingga ia dianggap suatu denovo (yang
baru) setiap kali terjadi.
§
Keputusan tak
terprogram
Yaitu
bersifat baru, tidak terstruktur, dan biasanya tidak urut.
Ia
juga menjelaskan bahwa dua jenis keputusan tersebut hanyalah kesatuan ujung
yang terangkai secara hitam putih, sifatnya begitu kelabu atau tak jelas, namun
demikian konsep keputusan terprogram dan tak terprogram sangatlah penting,
karna masingmasing memerlukan teknik yang berbeda.
Kontribusi Simon yang lain adalah
penjelasan mengenai empat fase yang harus di jalani oleh Manajer dalam menyelesaikan masalah, fase tersebut
adalah :
- Aktivitas
intelegensi, yaitu mencari kondisi dalam
lingkungan yang memerlukan pemecahan
- Aktivitas disain,
yaitu menemukan, mengembangkan, dan menganalisis kemungkinan tindakan yang
akan dilakukan.
- Aktivitas
pemilihan, yaitu menentukan cara
tindakan cara tertentu dari beberapa cara yang sudah ada.
- Aktivitas
peninjauan kembali, yaitu memberikan
penilaian terhadap pilihan yang telah dilakukan.
b.
Keputusan menurut
Mintzberg
Mintzberg terkenal dengan teorinya
mengenai peranan manajerial, teori ini mengemukakan sepuluh peranan manajerial
yang terbagi dalam tiga kategori, yaitu
- interpersonal,
informasional, decisional.
Peranan
informasonal mengemukakan bahwa manajer mengumpulkan dan menyebarkan informasi,
dan peranan decisional mengemukakan bahwa manajer menggunakan informasi dalam
pembuatan berbagai jenis keputusan.
Ada
empat peranan decisional menurut mintzberg :
- Pengusaha, ketika
manajer berperan sebagai pengusaha (entrepreneur) maka peningkatan hal ini
yang bersifat permanent diabadikan sebagai organisasi.
- Orang yang
menangani gangguan, ketika menajer
berperan sebagai orang yang menangani gangguan (disturbace handler), maka
ia akan memecahkan masalah yang belum di antisipasi. Ia membuat keputusan
untuk merespon gangguan yang timbul seperti perubahan ekonomi, ancaman
dari pesaing, dan adanya peraturan pajak baru.
- Pengalokasi
sumber, dengan peranan sebagai
pengalokasi sumber (resorce
alocator),
manajer diharapkan mampu menentukan pembagian sumber organisasi kepada berbagai
unit yang ada misalnya pembuatan keputusan untuk menetapkan anggaran operasi
tahunan.
- Negosiator, dalm
peran sebagai negosiator (negotiator), manajer mengatasi
perselisihan
yang muncul dalam perusahaan dan perselisihan yang terjadi antara perusahaan
dan lingkungannya. Contohnya melakukan negosiasi kontrak baru dengan serikat
pekerja.
Pendapat
lain tentang DSS adalah :
1. sistem tambahan
2. mampu
untuk mendukung analisis data secara ad hoc dan pemodelan keputusan.
3. berorientasi
pada perencanaan masa depan, dan
4. digunakan
pada interval yang tak teratur atau tak terencanakan.
Ada juga
definisi yang menyatakan bahwa DSS adalah sistem berbasis komputer yang terdiri
3 komponen interaktif:
1. sistem bahasa – mekanisme yang menyediakan
komunikasi diantara user dan pelbagai komponen dalam DSS.
2. knowledge
system – penyimpanan knowledge domain permasalahan yang ditanamkan dalam DSS,
baik sebagai data ataupun prosedur, dan
3. sistem pemrosesan permasalahan – link diantara
dua komponen, mengandung satu atau lebih kemampuan memanipulasi masalah yang
dibutuhkan untuk pengambilan keputusan.
Sedangkan menurut beberapa ahli
berpendapat bahawa DSS adalah :
1. Finlay (1994) and others define a DSS rather broadly as "a
computer-based system that aids the process of decision making.”
2. Turban (1995) defines it more specifically as "an interactive,
flexible, and adaptable computer-based information system, especially developed
for supporting the solution of a non-structured management problem for improved
decision making. It utilizes data, provides an easy-to-use interface,and allows
for the decision maker's own insights."
3. For Keen and Scott Morton (1978),a DSS
couples the intellectual resources of individuals with the capabilities of the
computer to improve the quality of decisions ("DSS are computer-based
support for management decision makers who are dealing with semi-structured
problems").
4. For Sprague and Carlson (1982), DSS are
"interactive computer-based systems that help decision makers utilize data
and models to solve unstructured problems."
Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup
baik, sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama (Sprague et.al.,
1993):
1)
Sistem yang berbasis komputer;
2)
Dipergunakan untuk membantu para
pengambil keputusan;
3) Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang
“mustahil” dilakukan dengan kalkulasi manual;
4)
Melalui cara simulasi yang interaktif;
5)
Dimana data dan model analisis sebagai
komponen utama.
Karakteristik 4
dan 5 merupakan fasilitas baru yang ditawarkan oleh DSS belakangan ini sesuai
dengan perkembangan terakhir kemajuan perangkat komputer.
Definisi
terakhir adalah, istilah DSS mengacu pada “situasi dimana sistem ‘final’ dapat
dikembangkan hanya melalui adaptive process pembelajaran dan evolusi”. DSS
didefinisikan sebagai hasil dari pengembangan proses dimana user DSS, DSS
builder, dan DSS itu sendiri, semuanya bisa saling mempengaruhi, yang tercermin
pada evolusi sistem itu dan pola-pola yang digunakan.
You Might Also Like :
0 comments:
Posting Komentar