Get cash from your website. Sign up as affiliate
Pasang Iklan detik.com | iklanipin.com

11/30/2010

contoh kasus Pembayaran SPP (RPL)

Posted On 19.12 by hrhadianto 0 comments



  • ERD (Entity Relationship Diagram)
     
  • DOD (Data Object Diagram)
Ø  Tabel Petugas

Nama Atribut
Type
Ukuran
Keterangan
Kode_Petugas
C
9
Kode Petugas
Nama_Petugas
C
20
Nama Petugas
Pass_Petugas
C
6
Password Petugas

Ø  Tabel Mahasiswa
Nama Atribut
Type
Ukuran
Keterangan
NPM
C
9
Nomor Pokok Mahasiswa
Nama
C
20
Nama Mahasiswa
Kelas
C
2
Kelas Mahasiswa
Jurusan
C
10
Jurusan Mahasiswa

Ø  Tabel SPP
Nama Atribut
Type
Ukuran
Keterangan
Nomor
C
9
Nomor SPP
NPM
C
9
Nomor Pokok Mahasiswa
Tgl
D
10
Tanggal Pembayaran
Jmlh
C
12
Jumlah Pembayaran
Kode_Petugas
C
9
Kode Petugas


  • Data Dictionary :
·      Petugas = {**Kode_Petugas, Nama_Petugas, Pass_Petugas}
·      Mahasiswa = {**NPM, Nama, Kelas, Jurusan}
·      SPP = {*Nomor, **NPM, Tgl, Jmlh, ** Kode_Petugas}
·      Melayani = {**Kode_Petugas, **NPM, Waktu}
·      Membayar = {**NPM, *Nomor, Waktu}
Keterangan : * = Primary key, ** = Foreign Key




  • Pemodelan Fungsional
·      DFD (Data Flow Diagram)

·      Proses Spesification
Input :
-          Jumlah SPP
-          NPM
-          Petugas
-          Mahasiswa
Output :
-          Petugas
-          Mahasiswa
-          Pimpinan
Algoritma :
1.      Petugas melayani mahasiswa yang akan melakukan pembayaran SPP
2.      Mahasiswa membayar SPP
3.      Petugas akan mengisi semua informasi tentang pembayaran SPP tersebut
4.      Mahasiswa memperoleh informasi pembayaran SPP tersebut
5.      Petugas menyerahkan semua informasi tentang pembayaran SPP kepada pimpinan


Metode Bagi Dua menggunakan PASCAL

Posted On 19.08 by hrhadianto 0 comments

·         METODE BAGI DUA

program Metode_Bagi_Dua
uses crt
const epsilon = 0.000001
var  a,b,c,fa,fb :
     r: integer
begin
     clrscr
     a:=0
     b:=1
     r:=0
     writeln(' ==================MetoDe Bagi Dua=================
     writeln('---------------------------------------------------------
     writeln('  r   a    b   c      f(a)    f(b)   (a-b)  ');
     writeln('---------------------------------------------------------
     repeat
           r:=r+1
           c := (a+b)/2;
           fa:= exp(a) - 5 * (a*a)
           fb:= exp(b) - 5 * (b*b)
           if (fa * fb < 0) then b:= c
           else                                                              
           a := c;                                                                                                                                
     writeln(r:3,'',a:5:6,'',b:5:6,'',c:5:6,'',fa:5:6,'',fb:5:6,'',(a-b): 5:6
     until ABS(a+(-b)) < epsilon                                            
     writeln('------------------------------------------------------
     writeln('Akar X = ',c:5:6                                             
     readln                                                                
end


Operasi output dengan berbagai jenis parameter menggunakan PASCAL

Posted On 18.52 by hrhadianto 0 comments

program param_output
uses crt
const
   max = 1000
   bil : real
begin
clrscr
   write('Masukkan bilangan : ');readln(bil
   writeln(bil:0:1
   writeln(max)
   writeln(100)
   writeln('Teknik Informatika
   writeln(100 * 2 - 4
   writeln(sqr(bil):0:2
readln
end


Pengertian Teknologi

Posted On 18.40 by hrhadianto 0 comments

Teknologi adalah sebuah ilmu, yaitu ilmu untuk membuat suatu alat, perkakas, mesin atau bentuk-bentuk konkret lainnya (sebagai penerapan kaidah dan prinsip- prinsip ilmu pengetahuan) untuk memudahkan aktivitas atau pekerjaan manusia. Dengan demikian, teknologi itu, mempunyai empat komponen utama (1) pengetahuan, yaitu seperangkat gagasan bagaimana mengerjakan sesuatu, (2) tujuan, untuk apa "sesuatu" tersebut digunakan, (3) Aktivitasnya harus terpola dan terorganisasi, dan, (4) lingkungan pendukung agar aktivitas itu dapat berjalan efektif.


Macam - Macam Himpunan

Posted On 18.37 by hrhadianto 0 comments

Universal set ( himpunan semesta )
Definisi :
Himpunan semesta adalah himpunan darimana himpunan lainnya dibentuk.
Syarat :
Himpunan semesta juga dilambangkan dengan huruf besar, seperti A,B,C,D,1,2,3,4 dsb.
Contoh :
A = { 1,2,3,4, } himpunan semestanya bisa :
S1 ={1, 2, 3, 4, }
S2 ={0, 1, 2, 3, 4 }
S3 ={1, 2, 3, 4, 5}
S4={-2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6,}
S5={1, 2, 3, 4,….}
S6={x|x > 0, x bilangan asli}
Penjelasan :
Dari definisi diatas, tampak bahwa suatu himpunan bisa menjadi  semesta dari dirinya sendiri. Himpunan semesta dari suatu himpunan  tertentu tidak tunggal (unik ).

Nullset ( Himpunan Kosong )
Definisi :
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai unsur anggota yang sama sama sekali.
Syarat :
-                      Himpunan kosong = ø
-                      Himpunan kosong adalah tunggal
-                      Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari setiap himpunan
Contoh :
A = {x|x harimau yang hidup di air }
Dalam hal ini jelas tidak ada harimau yang hidup di air  maka A = ø
Penjelasan :
dari definisi diatas himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai satupun anggota, dan biasanya himpunan kosong dinotasikan dengan huruf yunani ø (phi).

Himpunan Equal Set ( ekivalen )
Definisi :
Banyak unsure dari suatu himpunan disebut bilangan cardinal dari himpunan tersebut.
Dua buah himpunan disebut ekivalen apabila kedua himpunan tersebut mempunyai bilangan cardinal yang sama.
Syarat :
Bilangan cardinal dinyatakan dengan notasi n (A) A~B, dikatakan sederajat atau ekivalen, Atau himpunan A ekivalen dengan himpunan B,
Contoh :
A = { w,x,y,z }→n (A) = 4
B = {  r,s,t,u   } →n  (B) = 4
Maka n (A) =n (B) →A~B
Penjelasan :
himpunan ekivalen mempunyai bilangan cardinal dari himpunan tersebut, bila himpunan A  beranggotakan 4 karakter maka himpunan B pun beranggotakan 4.

Himpunan Bagian (Subset).
Definisi :
Himpunan A dikatakan  himpunan  bagian  (subset)  dari  himpunan B ditulis A ø B ”, jika setiap anggota A merupakan anggota dari B.  
Dinyatakan dengan simbol :   A ø B   jika dan hanya jika      (ø x)  x ø A ø x ø B.
Syarat :
A B, dibaca : A himpunan bagian dari B
A ¢ B, dibaca : A bukan himpunan bagian dari B
B A dibaca : B bukan himpunan bagian dari A
B  ¢ A dibaca : B bukan himpunan bagian dari A
Contoh :
Misal   A = { /x = bilangan bulat positif }x dan B = { /x = bilangan riil}xmaka         A ø B
Sebab  setiap  elemen  dalam  A  merupakan  elemen  dalam B,  tetapi  tidaksebaliknya.
Penjelasan :
Dari definisi diatas himpunan bagian harus mempunyai unsur himpunan A  juga merupakan unsur himpunan B.artinya kedua himpunan itu harus saling berkaitan.

Infinite dan Finite set ( Himpunan berhingga dan himpunan tidakberhingga ) 
Definisi :
Himpunan dikatakan  berhingga  jika  ia  mempunyai  anggota-anggota  yang banyaknya  berhingga. Sedangkan  himpunan  dikatakan  tak  berhingga  jika  himpunan tersebut mempunyai anggota-anggota yang banyaknya tak berhingga.
Syarat :
Himpunan berhingga dan tidak terhingga (kecuali himpunan kosaong) adalah himpunan terbilang, tetapi tidak setiap himpunan berhingga merupakan himpunan tidak terhingga.
Contoh :
A = {b,c,m}
himpunan p diatas termasuk himpunan terhingga sebab n(A) = 3. dia juga termasuk ke dalam himpunan terbilang sebab anggotanya dapat ditunjukan satu-persatu.beda lagi ma himpunan tidak terhingga anggotanya tidak dapat ditunjukan satu-persatu.
Penjelasan  :
Himpunan infite & infinite merupakan himpunan yang dapat dijabarkan bila kita tahu isi dari masing-masing himpunan

Joint set ( himpunan gabungan )
Definisi:         
Gabungan dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap elemennya merupakan elemen dari himpunan A atau himpunan B.
Syarat :
 A È B = { x│ x Î A atau x Î B}
Contoh:
A = { a,b,c,d,e} ; B = { r,s,t, u}
 A È B = { ab,,c,d,e,r,s,t,u}
Penjelasan :
Dari definisi di atas himpunan gabungan merupakan himpunan yang mempunyai anggota yang sama. Yang berada di isi  himpunan A digabungkan dengan  himpunan B.

Complement set( himpunan komplemen) 
Definisi :
Jika A adalah suatu himpunan, dan U adalah himpunan semestanya, maka A U. jadi yang dimaksud dengan himpunan complement adalah himpunan [x|x Ï
A dan x Î U]
Syarat :
AC dibaca  berarti komplemen dari A.
Contoh :
Jika U = { x|bilangan asli 3< x≤9}
       B = {x|bilangan asli 4 <x<9}
       Bc ={x|x bilangan asli 3< x≤4 atau x = 0}
Penjelasan :
Dari sini saya dapat menjelaskan bahwa himpunan komplemen merupakan himpunan yang tidak sama dengan himpunan u dan B adalah himpunan dari U.

Himpunan Equal ( himpunan yang sama )
Definisi :
Dua himpunan A dan B dikatakan sama, ditulis “ A = B ”, jika dan hanya jika
A  ¢ B danB  ¢ A.   Dinyatakan dengan simbol  
A = B  jika dan hanya jika
A  ¢ B dan B  ¢ A
A = B ¢   (¢ x,x ¢ A  ¢ x  ¢ B) .∧. x,x  ¢ B ¢ x  ¢ A)
Syarat :
Dua buah himpunan anggotanya harus sama.
Contoh :
A ={ c,d,e}
B={ c,d,e }
Penjelasan :
Himpunan equal atau himpunan sama,memiliki dua buah himpunan yang anggotanya sama misalkan anggota himpunan A {c,d,e} maka himpunan B pun akan memiliki anggota yaitu { c,d,e }.

Himpunan equivalen set (himpunan ekivalen)
Definisi :
A~B ↔ n (A) = n (A)
Himpunan ekuivalen anggotanya harus sama, sementara angotanya sendiri tidak perlu sama.
Syarat :
Dinyatakan dengan kata-kata, dua buah himpunan disebut ekuivalen  j.h.j kardinal kedua himpunan itu sama.
Contoh :
 A ={1,2,3}, B={3,2,1}, C={2,3,4}
Pejelasan :
Dari definisi di atas saya dapat menyimpulkan bahwasanya himpunan ekuivalen disyaratkan kardinal kedua himpunan  itu yang harus sama,tetapi anggotanya sendiri tidak perlu sama,jika definisi relasi sama dengan relasi ekuivalen dikaitkan maka dapat disimpulkan bahwa dua buah himpunan  sama tentu keduanya ekuivalen, tetapi jika kedunya himpunan ekuivalen belum tentu sama.


Pembangkit Listrik Tenaga Suara

Posted On 18.28 by hrhadianto 0 comments

Pembangkit Listrik Tenaga Suara
Dari ide pemanfaatan suara sebagai pembangkit listrik, kita perlu memikirkan suatu teknologi yang dapat memanfaatkan suara ini menjadi pembangkit listrik yang efisien. Bagaimana caranya?
1) Array Sensor. Kita dapat menggabungkan banyak sensor penangkap suara dalam bentuk array yang membentuk suatu modul penangkap suara. Sensor penangkap suara ini bisa saja sebuah microphone. Jika satu mic dapat membangkitkan maksimal 100 mW dan jika diinginkan modul dapat menghasilkan tegangan puncak 10 W, maka kita memerlukan kurang lebih 100 mic. Dan kita dapat mendesainnya dalam bentuk suatu array mic. Tenang saja, bentuk mic itu bukan panjang dengan bulatan di ujungnya seperti mic yang kamu pakai waktu karaoke itu. Sebenarnya bentuk mic itu kecil kok. Bahkan mic dengan bahan piezo-electric bentuknya gepeng-kecil seperti lempengan. Jadi kalau kita membuat array mic, bukan berarti kita mengumpulkan 100 mic besar untuk karaoke itu. Mungkin saja array 100 mic ini hanya sebesar dan setipis tissue toilet kamu.
2) Mic dengan Kepekaan Tinggi. Kita perlu memakai mic dengan kepekaan tinggi sehingga suara yang kecil pun dapat ditangkap dengan baik dan dapat menghasilkan arus listrik yang memadai.
3) Alat untuk Mengkonsentrasikan Suara. Sifat suara itu menyebar ketika dihantarkan dari sumber suaranya. Nah, dengan suatu corong kita dapat mengkonsentrasikan suara-suara dari sekitar mengarah ke microphone kita. Kayak yang dipakai intelijen ketika menguping pembicaraan orang lain dari jarak jauh itu lho.
4) Alat Penyimpan Listrik. Listrik yang telah dibangkitkan disimpan dalam baterai sehingga listrik dapat digunakan ketika dibutuhkan.
5) Penempatan Sensor. Gampang deh. Tempatkan saja sensor suara di pinggir jalan raya atau mungkin di dalam sebuah mall. Dijamin suara yang ditangkap melimpah. Atau taruh saja di dekat mesin-mesin pabrik atau mesin mobil/motor kamu. Asyik lagi kalau dekat air terjun, selain dapat menikmati indahnya alam, deburan air terjun dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik.
6) Bangkitkan suara. Jika tidak tersedia sumber suara, karena misalnya kamu tinggal di pedalaman atau di daerah yang amat-sangat terpencil, buat saja suara sendiri kemudian ditangkap sensor suara kamu. Caranya gampang kok. Buat aja baling-baling yang dapat berputar karena angin atau oleh arus air sungai. Baling-baling ini dikopel dengan batang kayu yang berputar dan memukul gendang atau ember atau benda sejenis yang jika dipukul dapat menghasilkan suara berisik. Tapi… kalau toh baling-baling ini diputar oleh angin atau arus air, apakah tidak lebih baik jika listrik langsung dibangkitkan oleh angin dan listrik yak? Malah nggak pakai bising. Hihihi… namanya juga ide. Siapa tahu sensor suara kelak lebih murah dari pada generator tenaga angin atau air.